Vitamin C dan hidrokuinon telah lama didambakan untuk mengurangi hiperpigmentasi. Namun, baru-baru ini asam traneksamat atau tranexamic acid telah naik peringkat sebagai salah satu bahan paling populer dalam perawatan bintik atau noda hitam terbaru di pasaran. Akhir-akhir ini, setiap peluncuran perawatan kulit baru yang membantu mengurangi munculnya hiperpigmentasi pasca-inflamasi atau melasma tampaknya menggembar-gemborkan asam dari varietas traneksamat ini.
Pertanyaannya, apakah benar tranexamic acid ini ampuh hilangkan bintik atau noda hitam di wajah?
Tidak seperti banyak asam seperti exfoliating lactic dan glycolic, asam satu ini ternyata aman untuk semua jenis kulit, corak, dan penggunaan selama kehamilan. Faktanya, tranexamic acid tidak begitu mengiritasi dibandingkan kebanyakan bahan penghilang noda hitam. Tidak seperti hidrokuinon yang kontroversial, obat ini tidak memiliki risiko. Dilansir dari Allure.com “ochronosis, pigmentasi paradoks yang langka pada kulit,” kata Y. Claire Chang yang memiliki sertifikasi dewan. “Karena itu, ada batasan berapa lama Anda bisa menggunakan hydroquinone.”
Tranexamic acid, sebaliknya, tidak memiliki batasan. Plus, bisa bertindak sebagai anti-inflamasi, kata ahli kimia kosmetik Laura Lam-Phaure. Bahkan asam ini dapat membantu meredakan warna kulit juga, lho.
Apa sebenarnya tranexamic acid ini?
Nah, untuk menjelaskan asal usul bahannya, Chang menjelaskan secara ilmiah. “Asam traneksamat adalah turunan sintetik dari asam amino lisin,” katanya. “Asam amino, [omong-omong], adalah bahan penyusun protein.”
Secara tradisional, asam ini telah digunakan dalam praktik medis untuk mengobati kehilangan darah yang berlebihan akibat trauma besar, pembedahan, pendarahan pascapersalinan, dan menstruasi yang berat karena sifat pembekuan darahnya, lanjut Chang.
Bagaimana cara tranexamic acid bekerja?
Mekanisme pasti yang digunakan asam traneksamat untuk mengurangi pigmentasi sebenarnya tidak jelas, catat Chang. Biasanya, sinar UV dapat memicu produksi melanin, yang menyebabkan melasma dan bintik hitam. “Lebih khusus lagi, sinar UV menginduksi aktivasi plasmin, yang meningkatkan aktivitas tirosinase dan produksi pigmen melanin,” jelasnya.
Ketika dioleskan, penelitian telah menemukan bahwa asam traneksamat dapat menghambat sintesis melanin yang diinduksi UV dengan “memblokir interaksi antara keratinosit [alias sel kulit] dan melanosit [alias, sel penghasil melanin],” lanjutnya.
Untungnya, asam traneksamat bekerja dengan baik dengan bahan-bahan lain dalam prosesnya. Chang bahkan sering merekomendasikan untuk menggabungkannya dengan pencerah lain, seperti retinoid topikal, vitamin C, asam kojic, atau hidrokuinon topikal, kepada pasiennya. Untuk hasil yang optimal, dia menyarankan untuk menerapkannya ke dalam rutinitas perawatan kulit pagi dan malam Anda. Masukkan setelah toner tetapi sebelum pelembab. (Pastikan untuk melapisi tabir surya terakhir di pagi hari, tentu saja.) Kemudian, tetap gunakan itu. “Mungkin perlu waktu hingga delapan hingga 12 minggu untuk melihat peningkatan,” tambah Chang.
Seberapa sering kamu bisa menggunakan tranexamic acid dalam skincare routine?
Tranexamic Acid dapat dipakai dua kali sehari, tetapi bisa juga dimulai dengan penggunaan satu kali sehari untuk melihat bagaimana zat ini bereaksi pada kulit kamu terlebih dahulu. Konsentrasi topikal antara 2-5% biasanya akan memberikan hasil setelah 2-3 bulan setelah penggunaan.
Siapa saja yang dapat menggunakan asam ini?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa asam yang satu ini cocok untuk semua jenis kulit. Tetapi, kami tidak menyarankan penggunaan tranexamic acid pada kulit yang berminyak atau rawan akan jerawat. Individu yang memiliki kulit eksim atau kulit yang sensitif disarankan untuk melakukan tes di bagian dalam pergelangan tangan sebelum pemakaian.
Untuk K-beauties yang sudah coba atau sedang mencoba, boleh lho berbagi pengalamannya di kolom komentar.
