Beauty enthusiast, ternyata enggak banyak yang tahu seberapa penting eksofliasi untuk wajah kita. Dalam 10 langkah rutinitas skincare ala Korea, eksfoliasi masuk ke tahapan nomor 2. Artinya eksfoliasi dilakukan setelah mencuci atau menggunakan cleanser. Dimana proses ini sangat penting karena selanjutnya wajah kita akan mendapatkan treatment dari toner, essence, dan serum. Eksfoliasi jadi penting karena proses ini memiliki manfaat yang banyak untuk memastikan produk-produk yang digunakan di tahapan selanjutnya dapat diserap kulit dengan baik.
Meski eksfoliasi dianjurkan untuk dilakukan seminggu 1-2 kali dalam 1 minggu, ada juga yang menganjurkan untuk menjalankan eksfoliasi lembut setiap hari dengan produk eksfolian khusus. Keduanya memberikan manfaat yang luar biasa untuk mendapatkan kulit yang bercahaya, halus, terhidrasi, bebas noda, dan kencang. Berikut adalah hal-hal seputar eksfoliasi yang mungkin kamu belum tahu.
Eksfoliasi scrub, kimia, dan lainnya yang penting diketahui
Eksfoliasi AHA (alpha hydroxy acid) dan BHA (beta hydroxy acid) membantu kulit melepaskan sel-sel mati lebih cepat, seperti sebelum usia dan faktor lingkungan mulai memperlambat proses tersebut. Asam ini juga merupakan cara paling lembut untuk mengelupas, dan menyehatkan serta mengubah tampilan kulit dengan cara yang tidak dapat dilakukan sikat atau scrub.
Terlepas dari popularitas scrub wajah, kebanyakan scrub terlalu kasar dan abrasif. Sehingga dapat menyebabkan robekan kecil yang lama-kelamaan merusak kulit, meskipun kerusakan itu tidak langsung terlihat. Bahkan scrub terbaik sekalipun tidak dapat memberikan hasil yang sama seperti exfoliant AHA atau BHA.
Meskipun tidak semua scrub buruk untuk kulit, tetapi sebagian besar tidak baik. Lulur apa pun yang menggores kulit akan merusak permukaannya dan mengarah ke meningkatnya sensitivitas. Pada dasarnya bahan abrasif, meskipun alami, dapat merusak — meskipun kulit kita tidak langsung menunjukkannya.
Sehingga dalam penggunaan panjang dan rutin tidak dianjurkan menggunakan eksfolian scrub. Scrub non-abrasif yang tepat dengan manik-manik bulat yang lembut bisa menjadi langkah pembersihan ekstra yang bagus, tetapi jika scrub terasa sedikit gatal di punggung tangan, jangan gunakan.
Untuk kulit sensitif, akan lebih cocok eksfoliasi kimia atau scrub yang alami?
Kata “asam” umumnya tidak dikaitkan dengan hasil yang lembut dan kulit yang sehat, sehingga beberapa orang — terutama mereka yang memiliki kulit sensitif — khawatir asam salisilat (BHA) atau asam glikolat (AHA) akan menyebabkan iritasi atau kepekaan.
Karena permukaan kulit secara alami bersifat asam, pengelupas AHA dan BHA secara alami sangat kompatibel. Tidak perlu gugup menggunakan eksfoliasi AHA atau BHA yang diformulasikan dengan baik; mereka bekerja dengan lembut. BHA, khususnya, memiliki khasiat yang menenangkan, sehingga membantu mengurangi kemerahan.
Kalau kamu pernah mengalami masalah dengan pengelupasan kulit AHA atau BHA di masa lalu, pengelupasan tersebut mungkin mengandung wewangian atau bahan yang sensitif seperti alkohol yang diubah sifatnya. Kamu mungkin telah menggunakan persentase AHA atau BHA yang terlalu tinggi, atau kulit kamu mungkin merespons lebih baik terhadap “sistem pengiriman†yang berbeda — gel dibanding cairan, misalnya.
Saat melakukan eksfoliasi apakah sisa-sisa kulit mati akan terangkat?
Terkadang orang mengira saat proses eksfoliasi akan terlihat kulit mengelupas kalau tidak ada berarti prosesnya salah. Eksfoliasi AHA dan BHA bekerja tanpa terasa, melonggarkan ikatan yang menahan kulit mati dan kusam ke permukaan, sehingga kulit lepas lebih cepat — seperti sebelumnya secara alami. BHA larut dalam minyak dan memiliki manfaat tambahan untuk membuka pori-pori yang tersumbat, sehingga minyak mengalir dengan mudah ke permukaan kulit, di mana ia dan “kotoran” di dalam pori-pori dengan mudah dibersihkan.
