‘Menghidrasi’ atau ‘melembabkan’ adalah kata-kata yang umum digunakan dalam berbagai produk perawatan kulit di pasaran mulai dari pembersih busa hingga krim hingga masker lembaran. Namun, ada banyak kebingungan antara kedua kata ini.
Padahal, kedua kata tersebut memiliki peran mendasar yang sama. Mereka membantu kulit mempertahankan kelembaban untuk memperbaiki atau mencegah kulit kering, dehidrasi, kencang, dan prematur. Namun, pelembab dan hidrator apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara kerjanya untuk mencapai tujuan akhir sangat berbeda.
Bahan-bahan yang menghidrasi atau hidrator adalah bahan yang mampu meningkatkan kadar air dan membuat kulit menjadi lebih kenyal dan melenting. Produk pelembab, di sisi lain, mencoba meningkatkan skin barrier untuk menjebak dan menutup kelembapan, mencegah kehilangan air, dan membuat kulit menjadi lembut dan halus.
Fungsi Hidrator
Biasanya, hidrator mengandung humektan dan tujuannya adalah untuk meningkatkan kadar air pada lapisan kulit yang bertujuan untuk membuat kulit kenyal dan kencang. Kulit dehidrasi dan loyo karena kekurangan air membutuhkan hidrator.
Gunakan produk yang mengandung asam hialuronat, lidah buaya, madu, musin bekicot, asam alfa hidroksi (AHA, asam laktat, asam sitrat), dan ekstrak laut. Mereka larut dalam air dan tidak akan menyumbat pori-pori. Hindari alkohol karena dapat secara aktif mengeringkan atau mengiritasi permukaan kulit.
Fungsi Pelembab
Pelembap menjebak dan menyegel kelembapan untuk membangun penghalang pelindung kulit, mencegah kehilangan air, dan menjaga kulit tetap lembut dan halus. Kulit kering dan bersisik kekurangan minyak dan perlu dilembabkan.
Pelembab bisa lebih ringan atau lebih berat dan diformulasikan untuk musim yang berbeda dan jenis kulit yang berbeda. Secara umum, kamu dapat menggunakan gel ringan atau losion ringan untuk bulan-bulan musim panas dan produk yang lebih berat dengan ceramide, minyak kacang atau biji (kelapa, rami, almond), minyak nabati (squalene atau shea butter) untuk musim kering, dingin, musim dingin.
Cara Mengetahui Produk Sebagai Hidrator atau Pelembab
Karena banyak merek kosmetik menggunakan kata-kata ini secara bergantian, tidak mudah untuk membedakannya hanya dengan melihat nama atau deskripsi produk; namun, kamu mungkin akan mendapatkan gagasan saat memeriksa kandungannya.
Sederhananya, pelembab adalah bahan berbasis minyak, termasuk squalene, emolien, agen oklusif dan untuk hidrator, cari humektan yang menarik air dari lapisan atas kulit atau udara.
Perhatikan juga bahwa ada banyak produk kecantikan yang melakukan keduanya, menghidrasi dan melembabkan. Banyak produk kulit mengandung lebih dari satu bahan pelembab dan beberapa memiliki ketiga bahan berbeda dalam satu botol untuk menghidrasi dan melembapkan pada saat yang bersamaan.
Kulit Saya Butuh Hidrator atau Pelembab ya?
Untuk menentukan mana yang dibutuhkan kulit, kamu perlu mengetahui apakah kulit kamu saat ini mengalami dehidrasi atau kering. Jika kulit kusam, loyo dengan garis-garis halus dan kerutan menjadi lebih terlihat, kulit kamu mungkin mengalami dehidrasi. Ini berarti kulit kamu mungkin kekurangan air dan di sinilah hidrator berperan untuk meningkatkan tingkat kelembapan.
Sementara itu, jika kulit kamu terasa kering, kencang, dan rentan terhadap kulit terkelupas dan mungkin juga memiliki tekstur yang sedikit kasar, skin barrier pada kulit kamu mungkin tidak mengunci kelembapan karena kurangnya sebum dan lipid epidermal. Oleskan pelembab atau minyak wajah untuk mengembalikan penghalang perlindungan kulit untuk mengurangi kehilangan air lebih lanjut.
Kamu juga bisa menggunakan produk pelembap dan hidrator secara bersamaan untuk mengatasi kedua masalah kulit ini, tetapi pastikan hidrator (berbasis air) didahulukan dan diikuti oleh pelembap (berbasis minyak). Produk hidrasi ringan dapat menembus sedikit lebih dalam ke dalam kulit karena ukuran molekul yang lebih kecil sementara pelembab yang lebih berat bekerja pada lapisan luar kulit dan menyegel baik air dan manfaat perawatan serum atau ampul.
Produk Rekomendasi
Pelembab/Moiturizer
Hidrator
