Lendir Siput, ya siput! Hewan yang berjalan dengan perutnya, mempunyai dua tentakel mirip antena dibagian kepalanya. Membayangkan tubuhnya yang lembek dan berlendir mungkin membuat sebagian orang merasa geli. Padahal sudah lama dikenal jika lender siput yang fungsi awalnya adalah melindungi tubuhnya ketika sedang berjalan ini memiliki banyak manfaat untuk kulit.
Manfaat lendir siput yang awalnya dipopulerkan di Korea kini sudah memasuki industri perawatan kulit dunia Barat. Lendir siput banyak disebut memiliki manfaat untuk peradangan kulit. Bukan hanya itu lendir siput dipercaya dapat mempercepat regenerasi kulit, melembapkan secara mendalam hingga membuat kulit glowing. Benarkah?
Secara umum, siput adalah gastropoda bercangkang (gastropoda yang secara alami tidak memiliki cangkang disebut siput). Siput bisa hidup di darat, di laut, atau di air tawar. Mayoritas lendir siput yang digunakan dalam perawatan kulit diperoleh dari spesies Cryptomphalus aspersa, yang juga dikenal sebagai siput taman biasa.
Lantas apa itu snail slime?
Snail slime atau sering disebut snail mucin, cairan yang teksturnya seperti gel memiliki kandungan air sebanyak. 91-98%, tertantung pada speciesnya. Mucin ini secara alami di sekresikan oleh siput dan memiliki kandungan yang beragam. Bukan hanya air, lendir ini juga mengandung hyaluronic acid, glycolic acid, allantoin, glycoproteins, enzim dan gula. Lendir ini melindungi siput untuk membantu penyembuhan apabila tubuhnya tergesek dengan sesuatu yang tajam saat bergerak.
Asal Mula Snail Cream
Lendir siput digunakan sebagai bahan cream perawatan kulit ternyata sudah dilakukan sejak jaman Yunani Kuno. Pada era Hippocrates, dokter Yunani yang dikenal sebagai Bapak Kedokteran ini juga pernah meresepkan siput yang dihancurkan dengan susu asam untuk mengatasi peradangan kulit.
Bangsa Chili, menjadi yang pertama memasukan bahan ini kedalam perawatan kulit. Di tahun 80’an peternak siput Chili mengamati betapa lembut tangan mereka saat berinteraksi memegang siput. Yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Krim Siput Chili Elicina.
Apasih Manfaat Snail Cream?
Peneliti di Universitas Nigeria dikutip dari thedermreview.com menemukan jika lendir siput memegang peranan penting dalam penyembuhan luka. Dikarenakan meningkatkan respons regeneratif alami kulit pada pembentukan jaringan baru, kemungkinan melalui respons imun. Karena khasiat penyembuhan ini, lendir siput telah terbukti membantu mengatasi jerawat, rosacea, bekas luka, luka karena pisau cukur, dan bersifat anti aging.
Ada tiga komponen utama yang terdapat pada lendir siput atau Snail Mucin ini yaitu Asam Hialuronat, Asam Glikolat, dan Allantoin.
Asam Hialuronat adalah zat humektan alami yang luar biasa karena kemampuannya menambah hidrasi pada kulit. Asam Hialuronat merupakan senyawa glikosaminoglikan yang mampu menarik dan mengikat molekul air hingga 1000 kali dari berat molekulnya. Sehingga kulit akan lebih kencang dan mengurangi tanda penuaan.
Asam Glikolat adalah golongan Asam Alpha Hydroxy Acid (AHA) yang memberikan efek antiiflamasi, antioksidan dan keratolitik. Berguna untuk pengelupasan dan pelembab bagi kulit. Asam Glikolat merupakan humectant yang dapat menangkap air dan memperlambat penguapan. Asam Glikolat dalam lender suput akan membantu mencerahkan kulit dan membuat kulit bercahaya.
Sementara Allantoin merupakan komponen kunci dari lender siput karena merupakan pelembab yang efekif. Selain meningkatkan kehalusan kulit, Allantoin juga dapat membantu penyembuhan luka dan regenerasi kulit.
Setalah memahami apa kandungan dari lendir siput, apakah kamu masih merasa geli dengan kandungannya dalam skincare?
Tentunya lendir siput ini tidak langsung diambil dan dimasukan begitu saja dalam bagian bahan skincare, ada proses pemurnian terlebih dulu. Itulah sebabnya kita akan melihat kata ‘Snail Secretion Filtrate’ pada daftar bahan produk.
Banyak brand asal Korea Selatan yang menggunakan Lendir Siput sebagai salah satu bahan dasarnya. Beberapa produk dibawah ini boleh banget dicoba untuk dimasukkan kedalam perawatan harian kamu.
