Penggemar drakor pastinya sudah tahu soal film Space Sweepers. Selain karena diperankan oleh aktor ganteng Song Joong-ki, film ini juga ramai dibicarakan di berbagai kanal social media. Buat kamu yang sudah menonton pastinya paham kenapa film ini jadi tontonan wajib. Jalan cerita yang futuristik, dipadu dengan efek gambar yang ciamik, sempat membuat saya merasa film ini buatan Holywood.

Dunia perfilman Korea memang terus menampilkan kualitasnya, mulai dari film menegangkan berjudul Train To Busan yang dibintangi oleh Gong Yo, hingga kisah romantis yang manis seperti My Sassy Girl. Tapi bagi saya, Space Sweepers ini merupakan film ditingkat berikutnya. Setelah mengalami serangkaian penundaan peluncuran akibat pandemi Covid-19, sang sutradara akhirnya memilih Netflix sebagai pelabuhannya.

Rilis sekitar satu tahun setelah Parasite menyabet penghargaan tertinggi di ajang Oscar, Space Sweepers karya sutradara Jo Sung-hee adalah sebuah terobosan lain dalam sinema Korea. Epik luar angkasa pertama, begitu kata banyak reviewer. Hasil akhir film ini menunjukkan kalau Jo Sung-hee memiliki visi yang jelas tentang dinamika alam semesta. Meskipun film ini sebenarnya memadupadan beberapa cerita dan film fiksi ilmiah yang sudah kita kenal, namun semua itu disusun dengan semangat baru dan semangat untuk menepiskan semua sinisme soal film bergenre ini.

Berlatar tahun 2092 di mana polusi yang berkelanjutan membuat Bumi hampir tidak dapat dihuni lagi. Langit pun sudah berwarna oranye dan berkabut. Mengingat kesehatan planet yang buruk, elit kaya telah dibawa lebih dulu ke dunia utopia di luar angkasa yang dibangun oleh perusahaan UTS yang menawarkan surga bagi beberapa orang terpilih sementara warga yang tersisa berjuang untuk puas dengan sisa-sisa yang tersisa.

Kata “Space Sweepers” dari judul tersebut adalah para awak kapal Victory, yang berhasil bertahan hidup dengan mengumpulkan dan menjual berbagai puing kapal luar angkasa, satelit, dan jetsam yang melayang melalui ruang angkasa. Tentu saja, proses pengumpulan puing di luar angkasa tidak sesederhana melempar jaring dan melihat apa yang mengapung, karena potongan-potongan stasiun luar angkasa dan puing-puing lainnya berputar-putar di sekitar planet dengan kecepatan mematikan jika dicegat secara tidak tepat. Hal ini yang membuat “Space Sweepers” sangat menguntungkan dan penuh dengan kompetisi. Proses ini ditunjukkan pada momen-momen pembukaan film dengan urutan menakjubkan dari aksi luar angkasa yang dibuat dari anggaran yang relatif kecil dibandingkan dengan film serupa.

Peran utama dilakoni oleh Song Joong-ki sebagai Tae-ho, mantan karyawan UTS yang menjadi kru Victory yang didorong untuk terus bekerja karena tragedi di masa lalunya. Selain itu, kapal tersebut dihuni oleh Kapten Jang (Kim Tae-ri) yang apatis, seorang pria tangguh berhati emas yang disebut Tiger Park (Jin Seon-kyu), dan robot antropomorfik kapal yang diperlukan Bubs (Yoo Hae -jin).

Meskipun menjadi seorang space sweepers bukanlah kehidupan yang mereka inginkan, namun begitulah cara mereka untuk bertahan hidup. Tetapi ketika kru menemukan Dorothy (Park Ye-rin), seorang gadis kecil yang disebut berita sebagai robot penghancur skala besar, mereka menemukan rahasia yang lebih dibalik Dorothy. Rahasia tersebut membongkar rencana James Sullivan (Richard Armitage), yang ingin menghancurkan Bumi, dimana masih banyak orang yang hidup disana.

Sang sutradara, Jo Sung-hee yang juga menulis skenario menyajikan visual yang membuat segala sesuatunya terus berjalan dengan menarik. Meskipun runtime 136 menit sebenarnya dua puluh menit lebih lama dari yang seharusnya. Namun hal ini memang dibutuhkan sebagai upaya untuk mengembangkan karakter utama dan koneksi mereka satu sama lain yang berhasil membuat kita tetap di jalur saat hal-hal berputar ke babak selanjutnya.

Bagi saya, film ini menjadi menarik karena karakter dan hubungan antar karakter ini terbangun dengan baik dan membuat kita merasa relevan. Masing-masing karakter memiliki latar belakang menarik dan jelas yang mengantarkan penonton memahami perubahan alur. Aksi menegangkan dan komedi ringan menjadi balutan ramuan fiksi ilmiah yang menarik. Namun film ini juga tak lepas dari kepiawaian para aktor dan aktris dalam melakoni peran mereka, termasuk juga penampilan Park Ye-Rin yang berhasil tak hanya berhasil mengambil hati kru kapal Victory namun juga penonton

BOM

My Lipstick #803 My Orange

Plant 36.5

Tranex 11 Plus Cream

SNP

Prep Peptaronic Cream

MISSHA

M Perfect BB Cream No. 21 SPF 42 PA++ (20 ml)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *