Ternyata Masih Banyak yang Percaya dengan Mitos Jerawat, Kamu Juga Ya?

Mitos Jerawat yang Masih Dipercaya Hingga Sekarang | Bolehshop

Beauty enthusiast, tahu enggak sih, ternyata ada banyak referensi online tentang jerawat yang ternyata cuma sekedar mitos jerawat saja. Sedangkan yang kamu butuhkan saat ini adalah solusi, dan yang kamu temukan ternyata mitos yang enggak ngaruh sama sekali bahkan bisa bikin kita tambah jerawatan.

Say no more ya guys, karena kita akan bahas mitos-mitos tentang jerawat yang sudah harus kita abaikan. Karena kulit yang sehat dan bersih itu lahir dari cara kita yang tepat dan benar dalam merawatnya. Enggak bisa pakai mitos yang “katanya-katanya”.

Sekarang adalah saatnya kamu tambah pinter karena kita akan tunjukin nih mana-mana saja mitos jerawat yang sering banget dijadikan referensi atau dipercaya, bahkan masih dipraktekan sampai sekarang.

Mitos Jerawat ke 1: Kita bisa mengeringkan jerawat

Satu-satunya yang bisa dikeringkan adalah air, dan jerawat yang muncul tidak ada hubungannya dengan kulit yang jadi kering. Mengeringkan cairan atau hal lembab lainnya pada kulit sesungguhnya bisa merusak kemampuan kulit untuk melawan jerawat.

Bahkan cara tersebut justru bisa memicu timbulnya jerawat dan meninggalkan noda jerawat yang lebih sulit untuk dihilangkan. Menyerap kandungan minyak pada lapisan kulit dan pori-pori itu berbeda dengan mengeringkan kulit dengan menggunakan bahan seperti alkohol yang didenaturasi.

Apa yang bisa kamu lakukan adalah nerawat kulit yang terkena jerawat dengan cara yang telaten dan sabar menggunakan produk anti-acne yang mengandung bahan terpercaya, seperti asam glikolat atau asam salisilat.

Mitos Jerawat ke 2: Jerawat datang karena kulit yang kotor

Pemahaman yang keliru ini sering sekali menyebabkan proses cleansing atau scrubing yang berlebihan. Cara ini justru hanya meningkatkan resiko munculnya kulit kering, bersisik, dan paranya justru memancing produksi minya berlebih di pori-pori.

Hal ini juga merupakan resep sempurna untuk kulit yang terasa kering dan kencang di bawah, tetapi berminyak di permukaan. Jerawat tidak ada hubungannya dengan kulit yang kotor, tetapi jerawat berhubungan dengan pori-pori yang tersumbat, itulah mengapa pengelupas kimiawi (chemical exfoliant) yang mengandung asam salisilat sangat penting.

Mitos Jerawat ke 3: Acne “spot-treatment” adalah jalan ninja

Spot-treatment adalah dimana kita memberikan perawatan hanya pada titik jerawat saja, baik yang sudah “matang” atau baru muncul. Spot treatment dapat membantu mengurangi kemerahan, bengkak, dan nyeri. Perawatan ini juga dapat membantu melonggarkan atau melarutkan penyumbatan di dalam pori-pori yang menyebabkan noda pada awalnya.

Tetapi spot-treatment hanya bekerja untuk papula dan pustula kecil di permukaan. Perawatan ini tidak akan merawat jerawat yang lebih dalam dan lebih parah seperti nodul jerawat atau kista jerawat. Jerawat ini terbentuk lebih dari dalam kulit, di mana spot-treatment tidak dapat mencapai hingga dalam.

Mitos Jerawat ke 4: Jerawat terasa perih atau kesemutan artinya treatment berhasil

Mitos yang satu ini adalah mitos yang paling banyak dipercaya sama orang. Kenyataannya kalau ada bahan yang membuat kamu perih atau kesemutan, seperti mentol, peppermeint, eucalyptus, lemon, dan alkohol adalah paham yang salah. Karena bahan-bahan itu merupakan masalah yang serius dan membuat kulit jadi lebih sensitif.

Penelitian menunjukkan bahan-bahan ini memiliki manfaat tapi ada juga penelitian yang menunjukkan kalau bahan-bahan tersebut justru memperburuk kondisi kulit, membuat jerawat tambah banyak, dan minyak pada wajah yang semakin parah.

Mitos Jerawat ke 5: Makanan berminyak dan cokelat adalah sumber jerawat

Meskipun benar bahwa makan-makanan berminyak dan konsumsi coklat berlebih tidak baik untuk kesehatan namun beberapa studi menunjukkan kalau ke dua hal tersebut tidak berhubungan dengan jerawat. Tetapi makanan (terutama sumber gula rafinasi) yang menyebabkan lonjakan hormon insulin telah dikaitkan dengan peningkatan insiden jerawat — dan cokelat sering ditemukan dalam kandungan gula.

Jadi bukan coklat yang harus diawasi, namun lonjakan hormon insulin yang disebabkan oleh gula rafinasi lah yang jadi pemicu lahirnya jerawat. Untuk itu, buat acne fighter, disarankan untuk mengontrol asupan gula rafinasi selama beberapa minggu ke depan dan perhatikan bagaimana hasilnya.

Mitos Jerawat ke 6: Jerawat bisa hilang dengan lulur atau scrub

Coba saja mitos nomor 6 ini enggak ada, yakin deh banyak acne-fighter yang sudah berhasil membuat kulit mereka bebas jerawat. Sayangnya hal ini adalah mitos, dan banyak sekali justru yang masih percaya dan mempraktekannya. Kalau kamu salah satunya, segera tinggalkan kebiasaan dan kepercayaan ini ya.

Alasannya karena, pertama, scrub abrasif itu bersifat sangat keras pada kulit. Sehingga dapat mengganggu permukaan vita kulit yang tampak sehat dan menurunkan kemampuannya untuk melawan jerawat. Langkah ini juga justru meningkatkan produksi minyak, dan jelas ini bukan hasil yang kamu inginkan.

Seperti yang sudah dibahas pada poin sebelumnya, kalau jerawat tidak disebabkan oleh kulit yang kotor. Oleh karena itu tidak diperlukan proses pembersihan yang “over-scrubing”.

Meskipun berjerawat gentle cleansing dengan waslap yang lembut dan pembersih yang larut dalam air bisa jadi alternatif. Atau gunakan sikat pembersih yang berbulu halus untuk sedikit “extra-cleansing”, tapi ingat ya harus lembut. Kalau tidak lembut nanti kulit kamu bisa rusak dan reaksinya tidak baik.

PYUNKANG YUL

Acne Spot Cream

COSRX

Acne Pimple Master Patch

PYUNKANG YUL

Spot Repairing Serum

SOME BY MI

Spot Repairing Serum


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *